Tutup Usia, Sastrawan Sapardi Djoko Damono

Berita duka datang dari kalangan Penyair atau Sastrawan Besar Indonesia, yakni Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono yang lebih dikenal dengan singkatan namanya, SDD.

Sapardi Djoko Damono merupakan putra pertama dari pasangan Sadyoko dan Saprian, yang lahir di Surakarta, 20 Maret 1940. Suami dari Wardiningsih wanita kelahiran jawa pula. Mereka dikarunia 2 orang anak yakni Rasti Sunyandani dan Rizki Henriko

Minggu Pagi, tepatnya pada tanggal 19 Juli 2020, pukul 09.17 WIB, beliau menghembuskan nafas terakhirnya. Sebelumnya almarhum sempat dirawat beberapa hari di RS. Eka Hospital BSD Tanggerang Selatan, Banten karena penyakit komplikasi yang dideritanya sejak 2 tahun terakhir.

Almarhum disemayamkan di rumah duka Komplek Universitas Indonesia Ciputat dan dikebumikan di TPU Bogor Jawa Barat.

Karya Puisi yang begitu sederhana namun penuh makna kehidupan, mampu menghipnotis para sastrawan lain maupun khalayak umum. Jadi, sangat tidak heran jika puisi-puisi beliau dikenal banyak kalangan.

Beliau merupakan lulusan dari SMPN 2 Surakarta dan SMAN 2 Surakarta. Pada masi ini, beliau sudah menulis sejumlah karya puisi yang dikirimkan ke majalah-majalah. Ia pun mengembangkan hobinya dengan menempuh kuliah di bidang Bahasa Inggris di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Beliau pun pernah memperdalam pengetahuan tentang Humanities di University of Hawaii, Amerika Serikat Tahun 1970-1971.

Pada Tahun 1973 Sapardi pindah dari Semarang menuju Jakarta untuk menjadi Direktur pelaksanaan Yayasan Indonesia yang menerbitkan Majalah Sastra Horison.

1974 ia mengajar di Fakultas Sastra (sekarang Fakultas Ilmu Budaya) Universitas Indonesia, lalu pensiun.

Almarhum sempat menjabat sebagai Dekan FIB UI periode 1995-1999 dan menjadi Guru Besar.

"Raga boleh tiada..
namun karya tetaplah mengudara"

Kita doakan semoga Almarhum ditempatkan disisi Allah yang mulia. Diterima semua amal ibadahnya. Dilapangkan kuburnya dan diberikan ketabahan untuk keluarga yang ditinggalkan.. serta kelak akan ada generasi penerus dalam dunia Sastrawan yang mengikuti jejak beliau..
Aamiin Allahumma aamiin..


Berikut 10 cuplikan Puisi karya Sapardi Djoko Damono. Menyentuh!
1. Hujan Bulan Juni
"Tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
Kepada pohon berbunga itu..."

2. Aku ingin
"Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api
yang menjadikannya abu..."

3. Pada Suatu Hari Nanti
"Pada suatu hari nanti jasadku tak akan ada lagi
Tapi dalam bait-bait sajak ini
Kau takkan kurelakan sendiri..."

4. Yang Fana adalah Waktu
"... tapi yang fana adalah waktu, bukan?
tanyamu.
Kita abadi."

5. Sejak Kecil tentang Cinta
"... mencintai cakrawala harus menebas jarak..."

6. Hatiku Selembar Daun
"...biarkan aku sejenak terbaring disini
Ada yang masih ingin ku pandang..."

7. Menjenguk Wajah di Kolam
"...jangan sekali-kali membayangkan wajahmu sebagai rembulan..."

8. Kenangan
"...ia telah meletakkan hiduonya diantara tanda petik"

9. Sementara Kita Saling Berbisik
"Sementara kita saling berbisik
untuk lebih lama tinggal pada 
cinta yang tinggal berupa bunga kertas dan lintasan angka-angka..."

10. Sajak Tafsir
"...tolong tafsirkan aku
sebagai daun terakhir
agar suara angin yang meninabobokan ranting
itu padam..."

By : Andini Putri Rinjani

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keep Moving My Dear🌻❤️

Kita Setara! Menjabat sebagai "Manusia"

Lagu Recomanded Banget !! Avril Lavigne - Fly || Find it