Kumpulan Puisi Arus (Andini Sirius) | IDN Times






Assalamualaikum sobat kremesta..
Semoga keadaan sehat, selalu menyertai kita semua. Aamiin Allahumma Aamiin..

Menulis. Beragam alasan, seseorang gemar dengan hobby yang satu ini. Selain bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja, menulis juga nggak perlu media yang ribet lho. Iya nggak sih?

Berbagai aplikasi pendukung sudah ada di zaman millenial ini. Lengkap! Jadi, nggak ada alasan


"duh, saya nggak bisa nulis, karna tidak punya laptop.."

Menulis di handphone jauh lebih praktis kok :)

Oh ya, ada satu media online yang menurutku recomanded banget! Eits! Jangan salah sangka dulu ya.. Baik itu Kompasiana, Babe, UC News, IDNTimes, dan kawan-kawan, semua memiliki ciri khasnya masing-masing ko.. Ada kelebihannya tersendiri.

Nah, berhubung saya berjodohnya dengan Idntimes, jadi saya akan berbagi cerita untuk sobat semua yang sudah menyempatkan mampir di gubuk saya.. hihi.. maksudnya blog pribadi saya.

"Segala sesuatu, kalau ndak berjodoh ya susah. Boleh jadi, jodoh sobat di media online tetangga. Semangat terus untuk mencoba ya!"

Saya bergabung menjadi community writers di Idntimes awal Januari 2019. Mulai memberanikan diri mengirim artikel sekitar pertengahan Januari. Saat itu, saya mencoba mengirim sebuah berita yang sedang viral, mengenai munculnya 2 ekor lumba-lumba di Sungai Kalimantan. Dan sampai sekarang, berita itu masih status "Pending" hehehe.. lumayan merasa down juga sih.

Nah, dari kata pending menuju Publish, saya bersikeras untuk mewujudkannya. Saya sadar diri, celah saya belum cukup mumpuni jika mengirim sebuah berita. Perlu pembelajaran yang lebih mendalam lagi. Intinya sih harus lebih memperbanyak kosakata dan padanan kata yang cocok dalam menampilkan sebuah berita lewat tulisan. Maklum, saya nggak ada keturunan darah jurnalistik hehehe.. tapi kalau belajar dengan sungguh-sungguh, saya yakin saya pasti bisa.

Idn Times mengingatkan saya pada satu nama, yaitu Desy.

Saya ingat betul perkataan Ka Desy Damayanti, "fokus, konsisten, jangan pernah bosan membaca, dan pantang menyerah ya din", ujarnya.

Ya.. saya mengetahui Idn Times melalui ka Desy. Seorang blogger asal Palangkaraya. Nahloh.. jauh dari tempat tinggal saya di Bogor. hihiii.. inilah yang disebut Negara Indonesia. "Sambung menyambung menjadi satu.." Ingin tahu lebih lanjut awal berkenalan saya dengan Kak Desy seperti apa? Tenang.. nanti aku ceritakan.. Tunggu aja tanggal mainnya hehehe :D

Dan pada akhirnya, Saya pun terpacu. Kak Desy bisa, kenapa saya nggak?

Setelah status pending itu, saya mulai mengirimkan satu persatu puisi, yang dimana hasil coret-coretan di buku.

Dan.. jeng jeng jeng
Alhamdulillah, bahagia luar biasa. Nama saya mulai dilirik rupanya. 6 Februari 2019, menjadi tanggal bersejarah dalam hidup saya. Puisi saya pertama kali terbit di media online yaitu "Idn Times". Media Online yang menurut saya Wow bingits. sekali lagi, pendapat setiap kepala beda-beda ya.. Hal ini tentu saja membuka celah sedikit demi sedikit puisi berikutnya untuk Publish. Bismillah...

Bagi sobat yang penasaran, berikut puisi hasil karya saya. Supaya lebih mudah mengingatnya, saya beri nama "Puisi Arus" alias "Puisi Andini Sirius" hehehe gitu deh pokoknya.

Yuk cuss, silahkan mampir..

Selamat membaca ;










Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keep Moving My Dear🌻❤️

Kita Setara! Menjabat sebagai "Manusia"

Lagu Recomanded Banget !! Avril Lavigne - Fly || Find it