Jangan Tanya Kapan Menikah, Doain Aja - Part 1
Assalamualaikum
sahabat kremesta..
Terima
kasih lho sudah mengunjungi blog saya. Pokoknya, untuk kalian jangan
bosan-bosan untuk membaca ya! Karna, membaca adalah jendelanya dunia.
Oke, artikel kali ini isinya tentang referensi buku yang pernah saya baca. Bukan berarti semua halaman saya ketik ya.. hanya sebagiannya saja kok. Yuk nggak usah lama-lama, kita cuss baca..
Judulnya “Jangan Tanya Kapan menikah, Doain Aja..”
Selamat
membaca!
Tim Penulis : @suami.istri.bahagia
Penerbit : QultumMedia
“Hiduplah saat ini.
Berdamailah dengan apa yang telah
berlalu. Karena sebesar apapun keinginan kita untuk mengulanginya, ia tak akan
pernah datang lagi.”
Part 1 : Ke mana Melabuhkan Cinta?
Cinta
adalah rasa terindah yang Allah titipkan di hati setiap hamba-Nya. Cinta adalah
kekuatan bagi mereka yang sedang merangkak bangkit dari kerapuhan dan
keterpurukan. Cinta adalah tujuan terbesar bagi mereka yang tak mampu mengendalikan
rasa yang mengoyak hadir, entah untuk
sekedar menyapa ataupun memilih menetap di dalamnya.
Inilah
cinta. Ia diibaratkan sebuah pohon. Bila sabar merawatnya, ia akan tumbuh besar
dan kuat. Begitu pun cinta. Bila sabar memupuknya, ia akan tumbuh subur dan
mengakar kokoh di dalam hati.
Sahabatku, tak perlu terburu-buru menafsirkan cinta. Juga tak perlu mengejar waktu demi merasakannya. Sebab cinta bukan hanya tentang bagaimana perasaan itu muncul, melainkan tentang bagaimana perasaan itu tumbuh.
Cinta
memang selalu menarik untuk dibahas. Di balik sebuah kata yang sangat sederhana
itu, ternyata ada makna yang sangat luas dan mendalam untuk direnungkan. Banyak
orang yang terlena karenanya. “termasuk dia.. hmmm” banyak juga orang
menghalalkan segala cara untuk merasakannya. Tak jarang kita menangis dan kecewa.
Memang sahabat, terkadang tak bisa kita hindari, cinta seringkali mengusik benak dan pikiran kita. Termasuk ke manakah hati ini akan berlabuh selepas kerapnya cinta yang pernah singgah? Atau akankah penantian panjang ini berlabuh kepada seseorang yang tepat? Dan mungkinkah kelak kita akan dipersatukan dengan seseorang yang telah kita rindukan kehadirannya selama ini?
Wallahu ‘alam bishshawab, hanya Allah pemegang jawaban pasti atas segala gundah yang kita rasakan. Kita hanya perlu sabar hingga waktu menjawabnya. Kita hanya perlu berikhtiar hingga harapan tak menjadi angan sesaat.
So..
Bagaimana cara untuk memantapkan pilihan hati?
Perbaiki hati dan Niat.
Jika ingin bersamanya, yuk tanyakan kembali lagi hati kita. Apa sih
sebenarnya tujuan menikah? Kenapa ingin segera menikah? Apakah karena ingin
menjaga kehormatan atau hanya ikut-ikutan teman?
Tanyakan hal ini pada hati berulang kali.
Karena, menurut penelitian, jawaban pertama biasanya adalah jawaban emosional. Bila kita mengulanginya, pikiran kita akan jadi lebih terbuka dan rasional.
Jagalah akhlak di mana pun kita berada.
Kita tidak akan pernah tahu kapan dan bagaimana Allah akan mempertemukan
kita dengan jodoh pilihan-Nya. Menjadi diri sendiri memang suatu keharusan,
tapi bukan berarti kita boleh bersikap seenak dan semaunya sendiri. Karenanya,
yuk perbaiki terus akhlak kita, agar kelak kita diberikan jodoh yang berakhlak
mulia, penyayang serta setia mendampingi dalam ketaatan kepada-Nya. Aamiin.
Teruslah memantaskan diri, karena jodohmu pun sedang mempersiapkan yang terbaik untukmu.
Teruslah memantaskan diri, karena jodohmu pun sedang mempersiapkan yang terbaik untukmu.
Ingatlah janji Allah SWT dalam firman-Nya:
“wanita-wanita keji untuk laki-laki yang keji. Dan laki-laki keji untuk
wanita-wanita yang keji (pula). Wanita-wanita baik untuk laki-laki yang baik.
Laki-laki baik untuk wanita-wanita yang baik (pula).”
Percayalah, sesungguhnya Allah tidak akan mengingkari janji-Nya.
Bekali dirimu dengan ilmu.
Pernikahan itu bisa diibaratkan dengan sebuah bahtera yang siap berlayar
di tengah lautan luas. Ketika kita memutuskan untuk menikah, itu artinya, kita
sudah siap untuk mengarungi samudera kehidupan yang sarat dengan berbagai macam
rintangan di depannya.
Pertanyaannya, apakah bahtera yang kita naiki siap menghadapi semua itu? Karenanya, sang nahkoda kapal haruslah sosok pria yang tangguh dan siap untuk mengahadapi kapan pun rintangan datang menghadang. Dan mustahil, seorang nahkoda dapat mengendalikan kapalnya tanpa memiliki perbekalan ilmu. Sebab, keluargamu adalah sekolah pertama bagi anak-anakmu kelak.
Tetaplah menatap ke depan agar pikiranmu postif.
Harus kita ingat, Allah senantiasa mengikuti prasangka hamba-Nya. Maka,
berbaik sangkalah pada Tuhanmu. Mulai saat ini, ketika jodoh tak kunjung datang
padamu, ubahlah pola pikirmu dan mulailah berpikir positif terhadap segala
sesuatu yang terjadi padamu.
Benarkah setiap manusia diciptakan berpasang-pasangan?
Sesungguhnya Allah telah berfirman:
“Dan
segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran
Allah.” (QS Adz DZariyat [51] : 49)
Lantas, mengapa hingga kini Allah belum mempersatukan kita dengan seseorang yang telah kita nantikan kehadirannya?
Jodoh adalah takdir yang dirahasiakan oleh Allah. Ada sebagian orang yang cepat mendapatkan jodoh, ada pula yang ditunda mendapatkannya. Semua atas kehendak Allah dan bergantung pada seberapa besar ikhtiar yang kita lakukan untuk mendapatkannya.
Memang benar, rezeki, maut dan jodoh adalah hal yang sudah digariskan Allah. Tapi bukan berarti kita sebagai manusia hanya berdiam diri tanpa usaha.
Lalu bagaimana kalau sudah berusaha
dan berdoa tapi jodoh nggak kunjung datang?
Bertobatlah kepada Allah. Mungkin ada dosa dan kesalahan kita di masa lalu yang menjadi penghambat datangnya jodoh kita.
Allah memberikan cobaan kepada hamba-Nya dalam tiga tingkatan. Pertama, untuk menaikkan derajat hamba yang disayangi-Nya. Kedua, sebagai teguran karena sang hamba sudah terlalu jauh meninggalkan-Nya. Ketiga, sebagai azab karena sang hamba melalaikan ujian-Nya. Karena itu, perbanyaklah memohon ampunan pada-Nya dan segerakanlah bertobat. (#Selfremainder)
Ada
beberapa hal yang menjadi faktor terbesar seseorang sulit bertemu dengan
jodohnya, antara lain:
Terlena dengan anggapan bahwa jodoh tidak akan ke mana.
Jodoh memang sudah Allah tuliskan 50.000 tahun lalu dalam Lauh Mahfudzh,
jauh sebelum langit dan bumi tercipta. Tapi, bukan berarti kita bisa duduk
santai dan berpangku tangan menantinya. Emang jodoh bisa dateng gitu aja? Ya
nggaklah, Dear. Gimana pun jodoh itu
harus diusahakan.
Ingat, Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum apabila ia sendiri tidak mau mengubahnya. Karena itu, jodoh pun perlu diperjuangkan. Jodoh pun perlu dicari. Dan jodoh pun perlu didoakan. Tetaplah semangat dan berusaha semaksimal mungkin menjemput sang pujaan hati. Dan jangan lupa untuk selalu menyertakan Allah dalam menentukan pilihan hatimu.
Sibuk dengan karier.
Kita tentu tidak bisa menutup mata dari hal ini. Tidak sedikit
muslim/muslimah yang menunda pernikahannya hanya karena alasan, “Nanti dulu
deh, mau berkarier dulu sampai sukses. Kalau sudah sukses, semua orang pasti
mau dengan saya.”
Perlu kita ketahui, pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang tidak pernah merasa puas dengan apa yang telah diraihnya. Contoh, “Aku akan menikah setelah aku sukses dan punya rumah.” Giliran sudah punya rumah, ia beralasan lagi, “Aku akan menikah setelah aku punya mobil.” Setelah punya mobil, “Aku akan menikah setelah aku punya usaha yang besar.” Begitu seterusnya.
Kenapa ini bisa terjadi? Jelas karena urusan dunia masih menjadi prioritas utamanya dan tanpa disadari, usia pun semakin bertambah. Sementara, kesuksesan pun tidak menjadi jaminan jodoh akan merapat dengan sendirinya. Bukankah lebih terasa nikmat jika semua dilakukan bersama dari nol? Tentunya, akan menghasilkan energi dua kali lipat, serta doa yang lebih kuat.
So.. seimbangkanlah urusan duniamu dengan urusan akhiratmu.
Terlalu idealis dalam menentukan pasangan.
Memang benar, Rasulullah saw menganjurkan kita untuk memilih jodoh yang
baik hatinya, rupanya, kualitas keturunan, hingga riwayat keluarganya. Tapi,
bagaimana mungkin kita akan mendapatkan itu semua bila kita sendiri pun tidak
memenuhi kriteria tersebut. Ingat, jodoh itu cerminan diri. Karena itu,
perbaikilah sikap, kepribadian dan kualitas diri kita untuk mendapatkan
pasangan yang sesuai dengan apa yang kita harapkan.
Trauma masa lalu.
Jangan jadikan masa lalu sebagai momok yang menghantui dirimu untuk
melangkah ke depan. Jangan biarkan masa lalu menjadi penghambat untukmu bertemu
dengan kekasih pujaan di masa depan. Jadikan sakit hatimu sebagai media untuk
mendewasakanmu. Sebab, masih ada keindahan yang menantimu selepas kesakitan
yang kau rasakan sepanjang perjalanan ini.
Kenapa Allah sampai saat ini belum juga menghadirkan jodoh untukmu?
Mungkin, karena Allah sangat menyayangimu. Allah selalu merindukanmu, sehingga ia ingin kamu selalu mendekat dan memohon kepada-Nya. Seperti kita yang merindukan seseorang yang teramat kita sayangi karena lama tidak berjumpa dengannya.
Percayalah, seberapa pun besar rintangan hadir, sejauh apa pun jarak membentang dan sehebat apa pun ujian menghadang, kalau memang jodoh, kelak pasti akan bersatu. Tak perlu risau, Allah lebih tahu sosok seperti apa yang terbaik dan sesuai untukmu.
Allah
tak akan pernah mengingkari janji-janji-Nya. Allah pun akan mempertemukanmu
dengan seseorang yang tepat di waktu yang tepat pula. Lalu apa yang harus kamu
lakukan? Yang harus kamu lakukan adalah bersabar dan ikhlas dalam penantian serta
tidak lupa untuk senantiasa beriktiar.
Sabar adalah kunci
menaklukan keadaan.
Mintalah pertolongan
kepada Allah dengan sabar dan shalat.
Upss!!
Sudah bagian terakhir nih, Sob.. Sampai di sini dulu yah.. sengaja dibuat Part,
supaya kalian penasaran dan antusias untuk membaca hehe..
Tunggu
kelanjutannya di -PART 2 : Ketika
Kujatuh Cinta”
Semoga tulisan ini bermanfaat!
Salam Hangat
_Lele sang imajinasi
Komentar
Posting Komentar