Ini Tentangmu - Tentang Rindu || Puisi Rindu



Oke guys.. Siapa sih yang ga pernah ngerasain yang namanya RINDU? Eakkkk.. gue rasa semua manusia di dunia ini pasti pernah merasakannya. Entah itu Rindu teman, sahabat, keluarga, dan mantan hahahhaa.. yang terakhir bahaya nih. Hati-hati ah wkwkwk kudu wajib bisa move on yah.. #meski butuh proses panjang wkwk..

Kali ini gue mau bikin sebuah puisi tentang harapan dan kerinduan gitu guys.. sebenernya gue juga lagi merasakan ko.. *uppsss wajar lah yaaa.. manusia.. pasti akan ada yang namanya saling merindukan atau diam-diam merindu hehehe

Sebetulnya hidup itu simple guys.. manusia nya aja yang kadang bikin semuanya jadi ribet. Iya gak sih? Nih ya contohnya, kalo lo laper? ya tinggal makan. Kalo lo haus? tinggal minum. Kalo lo ngantuk? ya lo tidur. Kalo lo capek? Mbok yak istirahat. dan Kalo lo rindu? Yaaa harusnya sih temuin orang yang lo rindu. Tapi….. ahhhh GENGSI.!! Apalagi yang lo rinduin itu belum pasti. Belum pasti punya perasaan yang sama kayak lo rasain sekarang. Ahh sudahlah.. nikmati saja rindumu ini. Anggap sebagai bumbu pemanis dalam lika-liku hidup lo..

Yaudah yuk langsung aja, intip sejenak puisi gue. Ini request-an dari salah satu sahabat gue yang katanya lagi merindu wkwkwk.. @wldnaulianrf
Cekidot..


Seputih Kanvas

Kabut menghadang, kala mentari terbit dari ufuk timur..

Menjadikan pandang tak lagi berbayang

Semua putih, bagai deretan kanvas yang terpajang..

Hanya ada angin, 

Dan nafas yang terenyuh menyisakan kerinduan

Aku terus melangkah..

Mencarimu yang entah tiada berantah..

Kala Horizon memanggilku untuk menepi,

Namun, tak kugubris sama sekali!

Setapak demi setapak jalan, kulalui menuju batasan cakrawala..

Dan benar saja..

Keberadaanmu, hanyalah timbulkan sebuah tanya..

Ahhh sudahlah!

Biar kusimpan rindu ini, hingga ia mengkristal


Oleh : Andini Putri Rinjani

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keep Moving My Dear🌻❤️

Pagi ini, scroll sosmed dan menemukan story Ig yang menyebutkan "entah seperti apa hasilnya, saya hanya menikmati perjalanan yang sudah Tuhan berikan". Saya paham betul apa yang dirasakannya. Semua emosi, keinginan, mimpi, asa, rasa marah, kecewa, lelah berkecamuk jadi satu namun fakta berkata lain.. "belum.. belum waktunya" "Sabar dulu.. masih perlu berjuang" "Besok.. besok akan lebih indah" Lagi-lagi sebagai manusia, kita wajib memotivasi sesama apalagi orang terkasih. #pelukjauhdariaku  Namun, memotivasi diri sendiri jauh lebih dibutuhkan.. mengapa? Yang mengelola hati dan pikiran adalah kita sendiri. Ya.. kita adalah leader untuk jalan hidup kita. Mau dibawa ke arah mana.. Mungkin, pencapaian diri saya sendiri pun untuk saat ini tak sebanding dengan orang lain. ya.. alur perjalanan setiap insan tentunya berbeda, dan sebetulnya tak layak untuk saling disandingkan. Akan tetapi, di sisi lain pencapaian orang lain yang lebih dari kita semestinya ...
Baca selengkapnya

Tidung Island with Bocahkuy || Pantai

Gambar
Heloooo guys.. Gimana kabar kalian? Semoga selalu dalam keadaan sehat yaa. Aamiin.. Hayoo yo yo yo tebak.. Cerita kali ini, tentang Gunung atau Pantai? Upss! Udah pasti tahu lah ya, wong judulnya saja “Tidung Island” berarti Pantai.. Yups! Kalau disuruh pilih antara gunung atau pantai, gue sih pilih dua-duanya guuys! heheee.. Bukan berarti gue maruk ya.. because, keduaya punya sensasi tersendiri sih. Pantai yang menenangkan. Dan Gunung yang penuh tantangan. So.. terasa nikmat kedua-duanya. Tidung Island.. Ya.. tujuan kami di penutup Bulan Juli 2018 adalah Pulau Tidung. Jadi, di awal Juli kemarin ke Gunung Prau with SKKM alias Sekolah Komunitas Kebon Maen, sekarang ditutup ke Pantai with Bocah Kuy. Gokiel gak tuh? (sok kebanyakan duit ini, padahal isi dompet tipis pisan wkwkwk.. kebanyakan modal nekat emang). Bocah kuy yang ikut saat itu, hampir sebagian. Lebih banyak dibandingkan saat nanjak ke Gunung Kencana. Diantaranya: Ija, Dion, Gopur, Panjul, Hadi, L...
Baca selengkapnya

Kita Setara! Menjabat sebagai "Manusia"

Setiap manusia punya "sisi gelap" dalam hidupnya, mungkin tingkatan levelnya berbeda, namun tidak semua manusia bersedia menghadapi kenyataan seperti itu. Sisi yang paling nggak nyaman untuk dibuka, diterima, diceritakan atau bahkan ditunjukkan. Seringkali, kita memilih untuk menganggap bahwa kita baik-baik saja, meski kenyataannya berkata sebaliknya  "Sisi gelap" yang kita punya, dihadirkan Allah agar kita berjalan mencari cahaya-Nya. Pilihannya, maukah kita bergerak untuk menggapai cahaya tersebut?  Atau kita akan mati dalam kegelapan, karena kita sibuk menyalahkan keadaan? Namun di sisi lain, bukan tak ingin menggapai cahaya itu, agar dapat kembali fitrah di jalan yg benar. Lagi- lagi manusia selalu dihadapkan dengan ujian, yang dmana  keadaan sekitar memicu mental kian terpojokkan. Menjudge tanpa memikirkan yang padahal mereka pun sama tak lebih baik. Selama kita menjabat sebagai manusia, kita setara. Bahkan, manusia yang menganggap dirinya lebih baik apa dia ta...
Baca selengkapnya